Mengenal Pengertian Aqidah Lebih Luas
Mengenal Pengertian Aqidah Lebih Luas
Mengetahui pengertian aqidah akan mempertebal keyakinan kepada Allah SWT. Definisi sebuah istilah keagamaan itu dapat memberikan dampak positif jika diyakini sepenuh jiwa. Di bawah ini terdapat penjelasan lebih mengenai hal tersebut.
Kenali Beberapa Definisi Aqidah yang Terkenal
Agar hidup seorang mukmin terarah, diperlukan pehamaman kuat mengenai aqidah. Untuk lebih memahami akan hal itu, ada baiknya Anda mengetahui beberapa definisi istilah agama tersebut. Berikut ada beberapa pengertian untuk memperjelasnya:
1. Menurut Etimologis
Menurut Bahasa Arab, Aqidah berasal dari kata Al ‘Aqdu yang bermakna ikatan atau kepercayaan. Adanya keimanan kepada Allah diyakini sepenuh hati terhadap segala ketentuan-Nya. Ini dilakukan dengan tidak sedikit pun meragukan seluruh firman-Nya.
Aqidah dibutuhkan oleh umat manusia agar hidup semakin terarah. Ajaran itu dapat ditemukan dalam rukun Iman. Definisi ini harus diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari supaya mendapatkan syafaat baik hidup di dunia maupun akhirat.
2. Menurut Terminologi
Secara terminologi, aqidah berarti memiliki keimanan yang teguh, pasti dan tanpa keraguan. Adanya rasa percaya kepada Allah ini diyakini sepenuh hati oleh orang mukmin. Kewajiban mempercayai tentang ketentuan Sang Khaliq telah ditetapkan sejak dahulu.
Singkat kata, tanpa adanya rasa keyakinan tinggi dan tanpa keraguan terhadap ketentuan Allah, seseorang belum bisa dikatakan memiliki aqidah. Orang yang memiliki aqidah akan senantiasi mengikat jiwanya hanya untuk Sang Pencipta.
3. Syekh Muhammad Abduh
Menurut Syekh Muhammad Abduh, aqidah adalah ilmu yang mempelajari tentang Allah, sifat-sifat wajib-Nya, Rasul-rasul, serta adanya keyakinan mengenai kewajiban dalam beragama. Tak hanya itu, beliau pun menambahkan bahwa terdapat sifat yakin bahwa larangan Sang Khaliq ini nyata adanya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan aqidah tidak hanya meyakini keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan Pencipta Semesta. Seorang mukmin diharuskan percaya bahwa Rasul ialah ciptaan-Nya. Adanya keyakinan itu bisa ditunjukkan dengan memahami ada kewajiban dan larangan dalam agama.
4. Al Banna
Menurut Hasan Al Banna, seorang pendiri Ikhwanul Muslimin mendefiniskan aqidah ialah sesuatu yang membuat jiwa tenang dan menghaluskan hati manusia. Selain itu, beliau pun menambahkan bahwa ini bisa membuat seseorang terhindar dari rasa bimbang.
Rasa bimbang dalam memutuskan sesuatu adalah hal wajar. Namun, tidak jarang seseorang mendapatkan kebimbangan besar sehingga kesulitan memutuskan hidup. Dengan aqidah yang kuat terhadap islam, Anda bisa terhindar dari perasaan itu.
5. Ibrahim Muhammad bin Abdullah Al Bunikan
Seorang penulis bernama Ibrahim Muhammad pun ikut mendefinisikan tentang Aqidah. Ia menyatakan bahwa isilah tersebut telah mengalami berbagai tahapan. Pertama, beliau memberikan penjelasan aqidah bermakna al azm al muakkad dengan makna tekad yang bulat. Ini diartikan al jamu’u berarti mengumpulkan.
Tahap selanjutnya aqidah dimaknai sebagai al niya bermakna niat. Tidak berhenti di sana, Ibrahim Muhammad memaknainya menguatkan perjanjian. Terakhir, beliau mengartikannya sebagai sesuatu yang manusia yakini ntah itu sifatnya baik atau benar.
6. Machnun Husein
Menurut Machnun Husein, aqidah ialah rasa percaya yang hadir dari keyakinan serta pengetahuan. Allah memiliki sifat ‘alim bermakna Maha Mengetahui. Perilaku tersebut pun dianjurkan dimiliki oleh orang mukmin, harapannya agar manusia mengetahui apa saja larangan dan kewajiban agama islam.
Adanya pembelajaran akan pengetahuan tersebut akan menimbulkan rasa percaya atau keyakinan kepada Allah SWT. Dimilikinya aqidah dalam setiap jiwa manusia akan membuat seseorang dapat menjalani kehidupan dengan baik. Diharapkan ketaatan terhadap Sang Pencipta semakin meningkat.
7. Imam Al Ghazali
Imam Al Ghazali mendefinisikan bahwa aqidah ialah rasa percaya bahwa yang menciptakan serta menguasai alam semesta hanyalah Allah dan manusia seisinya hanya makhluk semata. Adanya definisi tersebut memperkuat keimanan seseorang sehingga ia akan lebih taat menyembah Sang Khaliq.
Pengertian aqidah tersebut cukup mudah dipahami. Definisi di atas menyatakan bahawa kategori orang mukmin memiliki iman kokoh ialah ia meyakini sepenuh hati bahwa Tuhan Pencipta hanyalah Allah semata sehingga manusia seisinya sudah sepatutnya menyembah-Nya.
8. Abu Bakar Jabir Al Jazairy
Menurut Abu Bakar Jabir Al Jazairy, seorang pengarang kitab Minhajul Muslim, aqidah ialah sebuah kebenaran yang diyakini oleh manusia serta dapat diterima oleh panca indera. Rasa keyakinan tersebut telah terukir dalam hati seseorang sehingga ia dapat meyakini sepenuh jiwa dan raga.
Adanya keyakinan tersebut tanpa keraguan sebab telah terbukti keshahihan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan alam semesta. Dengan pengakuan tersebut, manusia diharapkan selalu menyembah Sang Khaliq hingga akhir hayat.
9. Abdullah Azzam
Abdullah Azzam, salah satu tokoh pergerakan Islam yang terkenal, menyatakan bahwa aqidah berarti percaya terhadap keenam rukun iman yaitu kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, para rosul, hari akhir serta qadha dan qadar.
Seperti yang diketahui orang mukmin diwajibkan mengamalkan 6 rukun iman. Percaya saja tidak cukup sebab harus diyakini sepenuh hati sehingga dapat ia smelaksanakan keenam hal tersebut dengan hati penuh lapang.
10. M. Hasbi Ash Shiddiqi
Menurut Hasbi Ash Shiddiqi, aqidah ialah rasa yang terpatri dalam jiwa dan dipegang teguh oleh pemiliknya. Adanya perasaan tersebut tidak dapat digantikan oleh apapun. Dalam konteks ini, tersirat bahwa iman kepada Allah beserta segala ketentuan dalam aturan islam.
Jika percaya kepada Allah telah terukir dalam jiwa, seorang mukmin yang sholeh tidak akan berani menyekutukan atau menduakan. Sebagai balasan dan rasa syukurnya, manusia tersebut akan meyakini adanya rukun iman dalam kehidupan sehari-hari.
11. Syeikh Mahmoud Syaltout
Seorang ahli bernama Syeikh Mahmoud Syaltout mendefiniskan aqidah sebagai kajian teoritis yang harus didahulukan di antara hal lainnya. Ilmu ini harus diyakini dengan iman dan tidak diperkenankan merasa bimbang sedikit pun.
Menurut beliau, aqidah ini bersifat teoritis karena pengalaman keyakinan tersebut berupa iman. Setelah memiliki pengetahuan dan rasa yakin terhadap keesaan Allah, dengan sepenuh hati ia akan mengamalkan dalam bentuk perbuatan terpuji. Konsep ini perlu dipahami secara mendalam agar tercapai tujuan menjadi orang mukmin yang taat.
12. Sudirman Anwar
Sudirman Anwar, seoang pengarang buku Management of Student Development menyatakan bahwa aqidah ialah hal yang hukumnya wajib diyakini oleh jiwa. Ia pun menambahkan bahwa dengan keyakinan tersebut seseorang akan mendapatkan ketentraman hingga tak ada celah merasa bimbang sedikit pun.
Keberadaan aqidah ini penting sekali. Ibarat rumah, ia seperti pondasi yang harus ada. Apabila dasarnya kuat tentu hunian dapat berdiri tegak. Apabila manusia bisa merasakan keyakinan kepadas Alah dalam hatinya, insyaallah dia mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun akhirat nanti. Tak heran jika ilmu ini diajarkan sejak dini.
Itulah beberapa pengertian aqidah dari beberapa ahli. Dapat disimpulkan, ia berwujud keyakinan dalam diri seseorang akan keesaan Allah SWT sebagai pemilik seluruh alam semesta. Untuk bisa memilikinya, perlu pengetahuan mendalam dan kelapangan hati saat mempelajarinya.
Post a Comment for "Mengenal Pengertian Aqidah Lebih Luas"